BAKERJA SAMA DALAM TIM
A.
Prinsip-Prinsip
Bekerja Sama dalam Tim
Kerja sama tim merupakan salah satu unsure fundamental
dalam menjalankan organisasi. Saat ini, bekerja dalam tim merupakan cara yang
lebih baik dan lebih disukai dijalankan di berbagai organisasi, sejalan dengan
mulai tergesernya hirarki tradisional oleh metode kerja multi keterampilan yang
sejajar.
Berikut
ini adalah beberapa pengertian dari tim.
1.
Tim adalah suatu kekuatan dinamis dari
sekelompok orang untuk bertemu dan bekerja, membicarakan sasaran, mengumpulkan
ide-ide, serta membuat keputusan untuk mencapai tujuan bersama.
2.
Tim adalah sebuah kelompok kerja lengkap atau
suatu satuan kerja, yang para anggotanya paling sedikit memiliki satu tujuan
bersama dan pencapaian tujuan itu memerlukan perilaku kerja sama dari semua
anggotanya (Burker, 1982, hal 268)
Prinsip-prinsip bekerja sama dalam
tim antara lain:
1.
Untuk meningkatkan poduktivitas kelompok para
anggota harus bekerja sama dan mengerahkan segala upaya untuk melaksanakan
tugas-tugas yang dituntut.
2.
Supaya para anggota dapat memberikan inventasi
yang efektif dan kontribusi yang layak.
3.
Meningkatkan efektivitas kerja.
4.
Dapat membantu para anggota dalam memahami
perilaku mereka secara personal dan dalam tugas, serta penetapan langkah-langkah
yang semestinya untuk mengembangkan etos kerja.
B.
Manfaat
dan Tujuan Bekerja Sama dalam Tim
1. Manfaat bekerja
sama dalam tim
a.
Manfaat bagi anggota
·
Pekerjaan lebih bervariasi
·
Lebih banyak kebebasan untuk membuat dan
menindaklanjuti keputusan yang benar.
·
Anggota tim dapat saling mengenal dn saling
percaya, mereka dapat saling membantu. Komunikasi terbina dengan baik sehingga
tercipta kerja sama tim yang diharapkan.
·
Meningkatkan kesempatan untuk mempelajari
keahlian baru.
b.
Manfaat bagi organisasi
·
Pemikiran dari 2 orang atau lebih cenderung
hasilnya akan lebih baik dari hasil pemikiran 1 orang.
·
Meningkatkan komitmen karyawan terhadap
keputusan yang diambil. Karyawan menjadi lebih bersemangat untuk mencapai
keberhasilan suatu pekerjaan, bila mereka turut serta dalam menentukan arah dan
tujuan.
·
Meningkatkan produktivitas tim kerja.
·
Lebih fleksibel dalam operasional kerja.
·
Meningkatkan rasa tanggung jawab.
c.
Manfaat bagi pelanggan
·
Tanggapan yang lebih cepat. Tim dapat membuat
keputusan secra cepat dengan memperhatikan apa yang terbaik bagi pelanggaan.
·
Peningkatan mutu. Anggota tim dapat benar-benar
memuaskan perhatian sebagai sebuah tim, sehingga lebih mudah untuk mencapai
kata sepakat dalam hal-hal penting dalam upaya memenuhi keinginan pelanggan,
dan bahkan melebihi harapan pelanggan.
·
Kontak langsung dengan pelanggan. Pelanggan anda
tidak lagi harus menduga-duga siapa yang harus dihubungi bila mereka mempunyai
masalah.
·
Penyampaian suatu produk atau jasa dengan lebih
cepat. Hal ini memungkinkan mereka untuk mempersingkat wktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.
2. Tujuan Bekerja
Sama dalam Tim
Kerja sama adalah dasar dari manajemen yang baik. Mengelola tim dengan
baik adalah tantangan utuama bagi seorang manajer atau seorang pemimpin.
Empat tujuan pembentukan tim dikemukakan oleh Beckhard (1972) sebagai
berikut :
a.
Menentukan tujuan dan prioritas tim.
b.
Mengalokasikan pekerjaan di antara anggota tim
c.
Menyempurnakan cara kerja tim.
d.
Menyempurnakan prosedur dan proses-proses timm..
Secara umum tujuan bekerja sama
dlam tim, yaitu sebagai berikut :
a.
Memanfaatkan Potensi
Potensi tim yang baik adalah tidak
terbatas. Bila kita diberi tugas “tidak mungkin” anggota lain akan salling
mendukung untuk mengubah yang “tidak mungkin” menjadi “mungkin”. Kemampuan inovasi gabungan
akan lebih besar daripada perorangan dengan mengndalikan kekuatan tim bukan
saja bisa membuat perbaikan, tetapi bisa membuat terobosan.
b.
Bekerja secara Kolektif
Anggota tim harus saling mendukung.
c.
Pembagian Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang
yang Adil
Tim dapat berjalan dengan baik
apabila tugas, tnggung jawab, dan wewenang dibagi ke beberapa anggota dan
setiap anggota diperlukan secar adil.
d.
Efektivitas dan Efisiens
Menciptakan kerja yang efisien dan
efektif karena suatu tim akan bekerja secara bersama, saling memantau, dan
saling membantu sehingga akan lebih cepat dan mampu mencegah pemborosan dan
kecerobohan..
e.
Mengetahui Sasaran Tim
Sasaran kerja sama biasanya adalah
meningkatkan produktivitas,memperbaiki kualitas produksi, melibatkan semua
dalam pengambilan keputusan, dan bekerja sama dengan konsumen untuk membangun
lebih erat sehinggaa kebutuhan pasar dapat diketahui.
C.
Tugas
dan Tanggung Jawab dalam Tim
Semua anggota harus menyadari adanya tugas dan tanggung
jawab yang besar atas pekerjaan serta diberi kuasa untuk melaksanakan dan
meningkatkan kontribusi tim. Tim ysng gagal yaitu jika kelompok tersebut tidak
berpartisipasi dan tidak mampu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sebagai anggota.
1. Tugas dan Tanggung
Jawab Anggota Tim
a.
Mmengembangkan visi,misi, dan nilai utama. Visi
adalah gambaran tentang masa depan tim.
Misi adalah pernyataan tentang
maksud dan tujuan atau mengenai apa yang harus dikerjakan oleh tim yang menjadi
sumbangsih tim pada organisasi. Nilai utama adalah rangkuman kumpulan atau
prinsip-prinsip yang menjadi pedoman tim.
b.
Memelihara kemitraan dengan rekan kerja.
c.
Menjaga kerahasiaan tim dan nama baik.
d.
Menaati peraturan tim yang sudah ditentukan.
e.
Memberi kontribusi kepada anggota untuk prosedur
kerja pasti dan dapat bekerja serentak memajukan kerja sama tim.
f.
Aktif dalam pertemuan-pertemuan rencana kerja
dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dengan penuh tanggung jawab.
g.
Merealisasikan tugas dan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya.
2. Tugas dn Tnggung
Jawab Pemimpin Tim
a.
Mampu memberi motivasi, dorongan, membimbing dan
mengarahkan semua anggota dalam pelaksanaan kerja sama tim.
b.
Kreatif dan inovatif dalam memberikan dukungan
terrhadap kelancaran kerja sama tim.
c.
Proaktif menanggapi daan menangani segala
permasalahan yang timbul serta dapat memberikan solusi atas setiap masalah
dalam pelaksanaan kerja saama tim.
d.
Bertanggung jawab penuh terrhadap perkembangan
pelaksanaan kerjasama tim.
D. Karakter
Budaya dalam Tim
Untuk membangun tim kerja yang baik,harus berpijak
pada nilai-nilai atau karakter budaya yang dimiliki oleh bangsa, atau
organisasi tersebut.
Unsur dasar karakter budaya kerja dalam tim adalah mata rantai proses,
dimana setiap kegiatan berkaitan dengan proses lainnya. Secara umum terdapat
beberapa karakter budaya kerja dalam tim yaitu:
1.
Budaya kerja dalam tim adalah salah satu
komponen kualitas manusia yang sangat melekat dengan identitas bangsa dan
menjadi tolak ukur dasar dalam pembangunan di segala biddang usaha.
2.
Budaya kerja dalam tim adalah tim dapat ikut
menentukan integrasi bangsa dan menjadi penyumbang utama dalam menjamin
kesinambungan kelompok, organisasi, atau perusahaan dalam menjalankan aktivitas
usahanya.
3.
Budaya kerja dalam erat kaitannya dengan
nilai-nilai yang dimiliki sehingga akan mampu mendorong prestasi kerja
setinggi-tingginya.
E. Bentuk
Tanggung Jawab Masing-masing Tim
Salah satu rahasia kepemimpinan yang baik adalah
menyesuaikan keterampilan anggota tim dengan tugas yanga akn
dilakukannya.Secara umum ada beberapa jenis tim, yaitu:
1.
Tim eksekutif, yaitu kelompok lintas fungsional yang
dipimpin okeh seorang kepala eksekutif. Tugas dan tanggung jawabnya adalah:
a)
Mengelola kegiatan organisasi sehari-hari dan
melakukan pertemuan secara berkala untuk membahas rencana-rencana kerja.
b)
Menerima laporan dari bawah dalam rangaka
mengontrol,menyusun,merencana dan melaksanakan tugas pekerjaan.
2.
Tim lintas fungsional, yaitu tim multidisisplin atau
antardepartemen yang dibentuk pada sembarang tingkat dalam suatu organisasi.
Tugas dan tanggung jawabnya adalah:
a)
Menghilangkan hambatan dalam pertukaran ide-ode
diberbagai bidang spesifik.
b)
Harus mempunyai keahlian dan keterampilan untuk
menghadapi masalah atau tugas.
3.
Tim bisnis, yaitu kelompok orang yang bertanggung
jawab atas jalannya proyek dalam suatu unit organisasi jangak panjang. Tugas
dan tanggung jawabnya adalah:
a)
Menjalankan dan memaksimalkan hasilnya.
b)
Tergantung pada pimpinan yang seing berubah
untuk terbentuknya kerja sama yang optimal.
4.
Tim pendukung formal, yaitu tim yangmemberi dukungan
dan layanan. Seperti sistim informasi, administrasi, dan personalia. Tugas dan
tanggung jawabnya adalah:
a)
Membawa beban berat kerja rutin
b)
Memberi kesempatan peningkatan produktivitas.
5.
Tim proyek, yaitu tim yang dibentuk selama
berlangsungnya suatau proyek tertentu. Tugas dan tanggung jawabnya adalah:
a)
Menentukan pembagian kelompok dan tugas serta
perencanaan rinci dengan disiplin.
b)
Pelaksanaan kerja teratur dan saling pengertian.
6.
Tim perubahan, yaitu kelompok para ahli yang
ditujukan untuk membuata perubahan menurut kemampuan kolektif. Tugas dan
tanggung jawabnya adalah:
a)
Mempengaruhi budaya perusahaan untuk mencapai
peningkatan hasil dengan menerapkan metode baru.
b)
Dipimpin oleh orang yang percaya akan perubahan
dengan dedikasi yang tinggi.
7.
Tim khusus, yaitu badan otonom yang terpisah dari
organisasi. Tugas dan tanggung jawabnya adalah:
a)
Berkonsentrasi pada tugas-tugas tertentu.
b)
Kelompok orang yang fleksibel, independen, dan
tangguh.
8.
Tim gugus tugas sementara, yaitu dibentuk untuk
mempelajari atau memecahkan masalah tertentu dan melaporkanya kepada pimpinan.
Tugas dan tanggung jawabnya adalah:
a)
Membangun sistim IT (informasi teknologi) baru,
menghilangkan kemaceten produksi.
b)
Menggunakan proses informal dan menciptakan
alternatif.
F. Hubungan Internal-Vertikal dalam Tim
Beberapa pengertian internal
antara lain:
1.
Hubungan internal adalah hubungan yang
berlangsung dalam lingkungan kelompok, organisasi, atau perusahaan itu sendiri.
2.
Hubungan internal adalah hubungan kerja resmi
yang terjalin antara atasan dengan bawahan, antara atasan dengan para staf, dan
antara bawahan dengan bawahan.
Hubungan
internal dalam organisasi ada 2 macam, yaitu:
1.
Hubungan
Internal-Vertikal
Hubungan
internal-vertikal adalah hubungan kerja resmi yang terjalin antara atasan
dengan bawahan atau antara atasan dengan para stafnya yang terjadi dalam
suatukelompok, organisasi, atau perusahaan. Terjalinnya komunikasi yang efektif
harus dibina secara berkesinambungan agar tetap solid. Contoh hubungan
internal-vertikal yaitu:
a.
Hubungan secara vertikal dari atas ke bawah
yaitu antara atasan dengan bawahan. Dapat berupa perintah, petunjuk,
pengarahan, dan evaluasi.
b.
Hubungan secara dari bawah keatas yaitu antara
bawahan d4engan atasan. Dapat berupa laporan rutin hasil kerja,
saran/pendapat/keluhan, dan permohonan bantuan.
2.
Hubungan
Internal-Horisontal
Hubungan
internal-horisontal adalah hubungan kerja resmi dalam suatau organisasi yang
berlangsung secara mendatar, mempunyai
kedudukan setingkat, yaitu:
a.
Hubungan
Kerja Antarkaryawan/Antar bawahan
1)
Hubungan kerja berlangsung secara dua arah dan
timbal balik.
2)
Hubungan kerja yang tidak bersifat intruksi atau
perintah.
3)
Hubungan kerja yang bersifat informatif dan
koordinatif.
4)
Hubungan kerja dalam satu tim yang harus lebih
memerhatikan kerja sama dan saling pengertian.
b.
Hubungan
Kerja Antar staf
1)
Hubungan kerja yang lebih bersifat koordinatif.
2)
Hubungan kerja berlangsung secara dua arah daan
timbal balik.
3)
Hubungan kerja dalam satu tim dimana antar staf
harus saling bekerja sama dan saling percaya.
Ciri-ciri hubungan kerja
yang baik adalah:
1.
Keyakinan dan kepercayaan antara karyawan dan
atasan.
2.
Informasi yang jujur dan transparan bebas
mengalir ke atas, bawah,dan samping adalam organisasi.
3.
Status dan partisipasi yang memuaskan.
4.
Kontinuitas kerja tanpa perselisihan.
5.
Lingkungan yang sehat dan aman.
6.
Kebersihan usaha.
7.
Optimisme tentang masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar