Metode Pengumpulan Data
Untuk
mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu
sesuai dengan tujuannya. Dalam proses pengumpulan data tentu diperlukan sebuah
alat atau instrumen pengumpul data. Alat pengumpul data dapat dibedakan menjadi
dua yaitu pertama alat pengumpul data dengan menggunakan metode tes dan metode non
tes.
1. Pengumpulan Data dengan Metode Tes
Tes
merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang
berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan
menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi
kuantitatif tentang aspek yang diteliti.
Keunggulan
metode ini adalah lebih akurat karena tes berulang-ulang direvisi dan
instrument penelitian yang objektif. Sedangkan kelemahan metode ini adalah
hanya mengukur satu aspek data, memerlukan jangka waktu yang panjang karena
harus dilakukan secara berulang-ulang, dan hanya mengukur keadaan siswa pada
saat tes itu dilakukan. Adapun jenis-jenis tes, yaitu:
a. Tes
Intelegensi
Tes
kemampuan intelektual, mengukur taraf kemampuan berpikir, terutama berkaitan
dengan potensi untuk mencapi taraf prestasi tertentu dalam belajar di sekolah.
Jenis data yang dapat diambil dari tes ini adalah kemampuan intelektual atau
kemampuan akademik.
b. Tes Bakat
Tes
kemampuan bakat, mengukur taraf kemampuan seseorang untuk berhasil dalam bidang
studi tertentu, program pendidikan vokasional tertentu atau bidang pekerjaan
tertentu, lingkupnya lebih terbatas dari tes kemampuan intelektual. Kemampuan khusus
yang diteliti itu mencakup unsur-unsur intelegensi, hasil belajar, minat dan
kepribadian yang bersama-sama memungkinkan untuk maju dan berhasil dalam suatu
bidang tertentu dan mengambil manfaat dari pengalaman belajar dibidang itu.
c. Tes Minat
Tes minat,
mengukur kegiatan-kegiatan macam apa paling disukai seseorang. Tes macam ini
bertujuan membantu orang muda dalam memilih macam pekerjaan yang kiranya paling
sesuai baginya.
d. Tes
Kepribadian
Tes
kepribadian, mengukur ciri-ciri kepribadian yang bukan khas bersifat kognitif,
seperti sifat karakter, sifat temperamen, corak kehidupan emosional, kesehatan
mental, relasi-relasi social dengan orang lain, serta bidang-bidang kehidupan
yang menimbulkan kesukaran dalam penyesuaian diri. Tes Proyektif, meneliti
sifat-sifat kepribadian seseorangmelalui reaksi-reaksinya terhadap suatu kisah,
suatu gambar atau suatu kata; angket kepribadian, meneliti berbagai ciri
kepribadian seseorang dengan menganalisa jawaban-jawaban tertulis atas sejumlah
pertanyaan untuk menemukan suatu pola bersikap, bermotivasi atau bereaksi
emosional, yang khas untuk orang itu.
Kelemahan
Tes Proyektif hanya diadministrasi oleh seorang psikolog yang berpengalaman
dalam menggunakan alat itu dan ahli dalam menafsirkannya.
e. Tes
Perkembangan Vokasional
Tes
vokasional, mengukur taraf perkembangan orang muda dalam hal kesadaran kelak
akan memangku suatu pekerjaan atau jabatan (vocation); dalam memikirkan
hubungan antara memangku suatu jabatan dan ciri-ciri kepribadiannya serta
tuntutan-tuntutan social-ekonomis; dan dalam menyusun serta mengimplementasikan
rencana pembangunan masa depannya sendiri. Kelebihan tes semacam ini meneliti
taraf kedewasaan orang muda dalam mempersiapkan diri bagi partisipasinya dalam
dunia pekerjaan (career maturity).
f. Tes Hasil
Belajar (Achievement Test)
Tes yang
mengukur apa yang telah dipelajari pada berbagai bidang studi, jenis data yang
dapat diambil menggunakan tes hasil belajar (Achievement Test) ini adalah taraf
prestasi dalam belajar.
2. Pengumpulan Data dengan Metode Non
Tes
Untuk
melengkapi data hasil tes akan lebih akurat hasilnya bila dipadukan dengan
data-data yang dihasilkan dengan menggunakan tehnik yang berbeda, berikut
disajikan alat pengumpul data dalam bentuk non tes. Adapun jenis-jenis
metode non tes, yaitu:
a. Observasi
Observasi
diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
tampak pada objek penelitian. Berikut alat dan cara melaksanakan observasi.
Keunggulan metode ini
adalah banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya
lebih akurat dan sulit dibantah, banyak objek yang hanya bersedia diambil
datanya hanya dengan observasi. Kelemahan metode ini adalah observasi
tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat, kelemahan-kelemahan
observer dalam pencatatan, banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit
diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan peribadi yang sangat rahasia,
dan oberservasi sering menjumpai observer yang bertingkah laku baik dan
menyenangkan karena tahu bahwa ia sedang diobservasi.
Berikut ini adalah alat dan cara
melaksanakan observasi, yaitu:
1. Catatan
Anekdot (Anecdotal Record )
Alat untuk
mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan kejadian, catatan
dibuat segera setelah peristiwa terjadi. Pencatatan ini dilakukan terhadap
bagaimana kejadiannya, bukan pendapat pencatat tentang kejadian tersebut.
2. Catatan
Berkala (Incidental Record)
Pencatatan
berkala walaupun dilakukan berurutan menurut waktu munculnya suatu gejala
tetapi tidak dilakukan terus menerus, melainkan pada waktu tertentu dan
terbatas pula pada jangka waktu yang telah ditetapkan untuk tiap-tiap kali
pengamatan.
3. Daftar
Chek (Check List )
Penataan
data dilakukan dengan menggunakan sebuah daftar yang memuat nama observer dan
jenis gejala yang diamati.
4. Skala
Penilaian (Rating Scale)
Pencatatan
data dengan alat ini dilakukan seperti chek list. Perbedaannya terletak pada
kategorisasi gejala yang dicatat. Dalam rating scale tidak hanya terdapat nama
objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki akan tetapi tercantum
kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap gejal tersebut.
5. Peralatan
Mekanis (Mechanical Device)
Pencatatan
dengan alat ini tidak dilakukan pada saat observasi berlangsung, karena
sebagian atau seluruh peristiwa direkan dengan alat elektronik sesuai dengan
keperluan.
b. Angket
atau kuesioner (questionnaire)
Angket atau
kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung
(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan
yang harus dijawab atau direspon oleh responden.
Kuesioner dapat dibagi menjadi empat,
yaitu:
1. Kuesioner
tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban.
Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
2. Kuesioner
terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga
responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.
3. Kuesioner
kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan
pertanyaan terbuka.
4. Kuesioner
semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi
masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
c. Wawancara
Wawancara
informasi merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data
dan informasi dari siswa secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan cara
tatap muka secara langsung dengan siswa. Selama proses wawancara petugas
bimbingan mengajukan pertanyaan, meminta penjelasan dan jawaban dari pertanyaan
yang diberikan dan membuat catatan mengenai hal-hal yang diungkapkan kepadanya.
Secara garis besar ada dua macam
pedoman wawancara, yaitu:
1. Pedoman wawasan tidak terstruktur
pedoman
wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja
kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis
pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai
pengemudi jawaban responden. Jenis interviu ini cocok untuk penilaian khusus.
2. Pedoman wawancara terstruktur
pedoman
wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list.
Pewawancara tinggal membubuhkan tanda (check) pada nomor yang sesuai.
d. Studi
Dokumenter (documentary sudy)
Studi
dokumenter merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,gambar maupun
elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai),
dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang
sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan
menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah
dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap
dokumen-dokumen tersebut.
Metode
dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
lengger, agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain, maka metode
ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya
masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati.
Dalam
menggunakan metode dokumentasi ini peneliti memegang check-list untuk mencari
variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul variabel yang dicari,
maka peneliti tinggal membubuhkan tanda check atau tally di tempat yang sesuai.
Untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar
variabel peneliti dapat menggunakan kalimat bebas.
e.
Otobiografi
Otobiografi
merupakan karangan yang dibuat oleh siswa mengenai riwayat hidupnya sampai pada
saat sekarang. Riwayat hidup itu dapat mencakup keseluruhan hidupnya dimasa
lampau atau hanya beberapa aspek kehidupannya saja.
Keunggulan metode ini adalah di samping
menceritakan kejadian-kejadian dimasa lalu terungkap pula pikiran dan perasaan
subjektif tentang kejadian tersebut, menolong Konselor memahami kehidupan batin
siswa dan membantu siswa menyadari garis besar riwayat perkembangannya sampai
sekarang, berunsur subjektifitas sehingga siswa menggambarkan duniaini, dilihat
dari sudut pandang sendiri (internal frame of reference). Sedangkan kelemahan
metode ini adalah unsur subjektifitas juga menimbulkan kesulitan bagi
interpretasi, karena siswa cenderung melebihkan-lebihkan kebaikan atau
kelemahan sendiri dan menilai peranan orang lain secara berat sebelah dan
memerlukan waktu yang lama,
f.
Sosiometri
Sosiometri
merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang jaringan sosial dalam
suatu kelompok, yang berukuran kecil antara 10-50 orang, data diambil
berdasarkan preferensi pribadi antara anggota kelompok.
Keunggulan
metode ini adalah mungkin kelebihan terbesar teknik sosiometri adalah teknik
ini memberikan informasi obyektif mengenai fungsi-fungsi individu dalam
kelompoknya, dimana informasi ini tidak dapat diperoleh dari sumber yang lain.
Sedangkan kelemahan metode ini adalah perlu diketahui bahwa tes sosiometri,
tidak memberikan jawaban yang pasti. Tes ini hanya bisa memberikan indikasi
struktur social atau petunjuk bagi peneliti tentang individu pada periode
tertentu, seluruh teori sosiometri atau postulatnya belum dites dan
dikembangkan sampai pada tingkat yang tak tersangkal kebenarannya, dan siswa
cenderung memilih bukan atas dasar pertimbangan dengan siapa dia akan paling
berhasil dalam melakukan kegiatan (sosiogroup) melainkan atas dasar simpati dan
antipati (psychogroup).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar